Langsung ke konten utama

Syurga Kecil di Tengah Kesejukan Gunung Salak

Bogor. Kota yang dikenal sebagai kota hujan ini memiliki banyak tempat wisata menarik yang wajib dikunjungi terutama bagi kalian yang mengaku sebagai pecinta alam. Satu dari banyak tempat wisata tersebut adalah Curug Nangka.

Curug Nangka merupakan tempat wisata air terjun yang terletak di kawasan Taman Nasional Halimun Gunung Salak. Sudah terbayang bukan, lokasi tempat wisata yang berada di gunung tentu saja menyuguhkan udara yang sejuk, pemandangan yang menyegarkan mata, juga suasana hijau rindang yang akan menyejukkan hati dan pikiran kita. Curug ini menyajikan tiga air terjun yang siap dinikmati kesejukan airnya oleh para pengunjung. Ketika sampai di pintu masuk Curug, para pengunjung akan disajikan dengan deretan pohon pinus yang berjejer sangat indah nan menawan.

Di dalam tempat wisata  banyak disajikan berbagai macam jajanan mulai dari makanan ringan dan berat. Termasuk makanan khas Sunda yang berupa nasi timbel, lalapan, juga sambal. Untuk kamu yang datang dari luar kota dan ingin menginap, di sekitar tempat wisatapun tersedia berbagai macam penginapan yang nyaman seperti resort, homestay, Villa dll. 
Curug yang berdekatan dengan wisata Curug Luhur ini dapat terletak di jalan Loa desa Tamansari Kecamatan Tamansari Bogor yang tak lain berlokasi di sebelah Selatan kota Bogor. Untuk dapat mencapai kesana sangatlah mudah. Jika start dari stasiun Bogor kamu dapat naik angkutan 02 arah Sukasari lalu turun di depan mall BTM (Bogor Trade Mall) dengan tarif angkutan Rp. 3000-. Setelah itu cari angkutan 03 bernama “Faten” warna biru atau hijau jurusan Loa dengan tarif angkutan Rp. 8.000-. Untuk bisa menikmati keindahan Curug Nangka pengunjung akan dikenanai biaya tiket masuk sebesar Rp. 10.000- dan jaminan asuransi sebesar Rp. 7.500-. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KETHEK OGLENG

Wonogiri merupakan salah kabupaten yang ada di Jawa tengah. Kabupaten ini mempunyai pesawahan yang sangat luas dan tercatat memiliki penduduk sebanyak kurang lebih 1.252.000,- jiwa. Secara sejarah kota ini merupakan basis perjuangan Raden Mas Said atau Pangeran Mangkunegara I dan wangsa Mataram ketika perang melawan para kompeni pada pertengahan abad ke-18. Wilayah Wonogiri yang tandus dan berbukit, secara kultural melahirkan beragam corak budaya yang bervariasi. Meskipun Wonogiri terletak di daerah Jawa, namun Wonogiri tetap menunjukkan ciri khas dan keragamannya sendiri lho! contohnya adalah kesenian Kethek Ogleng. Kethek Ogleng merupakan salah satu seni tari yang ada di Wonogiri. Kalian   yang mempunyai latar belakang Jawa mayoritas pasti tahu arti dari Kethek itu sendiri. Ya, dalam bahasa Jawa, Kethek berarti seekor kera sedangkan Ogleng sendiri berarti suara sarun demung ( sarun besar) yang sebagian orang menyebutnya gleng . Tarian ini merupakan sebuah...

Sampyong Betawi

      DKI Djakarta. Kota yang terkenal dengan kemacetannya ini ternyata kaya akan seni budaya juga lhoo... seperti salah satunya yang akan kita bahas yaitu Sampyong! Sampyong, merupakan sebuah alat musik yang berasal dari Jakarta dan sudah ada diperkirakan pada masa sebelum Islam. Mengapa demikian? Karena musik ini digunakan untuk meramaikan upacara baritan atau sedekah bumi. Seperti kita ketahui, upacara sedekah bumi itu bertujuan menyampaikan persembahan kepada Dewi Kesuburan yaitu Dewi Sri.   Nah penasaran, kaaan... bagaimana sih cara menggunakan Sampyong ini? dan apakah pada zaman yang sudah serba modern ini alat musik klasik seperti itu masih terlihat eksistensinya?   Jakarta pada kisaran tahun 1970 masih merupakan salah satu kota agraris. Pada masa itu, kota yang sekarang dipenuhi oleh gedung-gedung pencakar langit ini masih dipenuhi sawah-sawah yang menghampar luas. Naaah, Di sinilah uniknya,  ternyata, sawah-sawah yang mengahampar tersebut berkaita...

Harapan bagi para “Survivor” Pejuang Kanker melalui I am Hope

I am Hope, film yang akan rilis pada 18 Februari 2016 ini merupakan film inspirasi yang menggambarkan bahwa masih ada harapan bagi para pejuang kanker. Harapan tersebut, selain dituangkan dalam layar lebar, para pemain dan kru seperti Tatjana, Ariyo Wahab, Wulan Guritno, tepat pada tanggal 19 Januari 2016 menebarkan langsung banyak harapan pada para “Survivor” di Rumah Sakit Dharmais Jakarta dalam bentuk support dan bantuan berupa makanan sehat, vitamin, peralatan bermain dan peralatan sekolah.    Berkunjung langsung ke rumah sakit kanker tentu ada sensasi dan kesan tersendiri. Ketika kita melihat adik-adik dan saudara kita yang sedang berjuang di bangsal-bangsal, siapapun pasti akan terenyuh hatinya. Namun, di luar perkiraan kita, keceriaan dan senyuman tulus tergurat di wajah walaupun pada kenyataannya sakit tiada tara yang harus mereka derita. Melalui aksi solidaritas “Bracelet of Hope” pula-lah, Wulan Guritno dan kru ingin selalu membangkitkan harapan dalam di...