Langsung ke konten utama

Dinner Romantis di Bali (Qui)


Selamat malam Minggu semua.... Malam ini, malam mingguan ama siapa? Kemana? Hem. 
Yang punya pasangan jangan sering-sering ajak pacarnya malam mingguan, cepet halalin aja. Buat yang jomblo atau LDR jangan sedih kalo kalian gak bisa malem mingguan ama pacar (kayak gue sekarang hiks :(), kalian masih bisa ngabisin malem minggu quality-time-an dengan orang-orang tercinta seperti sahabat atau keluarga. Apalagi buat kalian yang udah kerja, jarang-jarang kan punya waktu  luang buat ketemu mereka... Hehe

Sooo guys, malem ini gue abis dinner cantik nan romantis bareng dua sahabat gue-yang udah berapa tahun ya gak ketemu?- Sahabat yang udah terjalin sejak sebelum negara api menyerang dan sebelum Naruto berhasil mengalahkan Madara. APASIH! 

Maafkan Muka 'Geuleuh' Kami

Setelah pertimbangan yang matang akhirnya kali ini kami memutuskan untuk makan malam di Bali Qui cabang Ciputat. Agak baper sih makan di tempat ini, kenapa? Karena tempatnya remang-remang ala candle light dinner dan pastinya karena malam minggu jadi banyak pasangan yang makan di tempat ini karena biar dikatain romantis ala-ala :'( Hussss jadi baper lagi kan wkwkwk 

Kembali ke lep-tooop! 

Jadi guys, Bali Qui ini adalah resto yang menyediakan berbagai macam olahan khas bumbu Bali. Mulai dari Ayam Betutu, Ayam Goreng Rica-Rica Bumbu Bali, Bebek Goreng Bumbu Bali, Ikan Bakar Bumbu Bali dll. Kalo kalian bosen makan Ayam, Bebek dan kawan-kawannya.... tenang! Bali Qui juga menyediakan menu lain seperti Steak, Pizza&Pasta. Buat kalian penggemar makanan cabe-cabean alias doyan banget pedes, pokoknya tempat ini recomended! Karena, tingkat kepedasan sambelnya nggak pedes banget yang bikin bibir dower (kayak warung sebelah hehe) tapi nggak hambar juga. Pokoknya pas! Tapi, buat kalian yang gak doyan pedes recomended juga kok. Solusinya, sambelnya gak usah dimakan atau tambahin kecap yang banyak wkwkwk

Makanan di Bali Qui mahal-mahal gak? Bali Qui menawarkan menu mulai harga Rp20.000-40.000. Untuk ukuran mahal dan nggaknya relative yakan? Kalo awal bulan pasti dibilang murah, kalo udah tanggal-tanggal sepet, Indom*ie Ayam Bawang udah Alhamdulillah hehehe...

Buat kalian yang matanya pusing ngeliat di tempat-tempat gelap, kalo makan di Bali Qui harus ajak temen atau pasangan. Atau kalo nggak ada ya ajak mas/mbak waiternya aja buat nemenin. Kenapa? Karena tempat makannya gelap (seperti yang udah gue jelasin di paragraf berapa tau) dan kita cuma disediain satu lilin di satu meja. jadi buat kalian yang punya masalah sama penglihatan, ngerinya mau masukin daging bebek taunya lengkuas kan gak lucu yakan. Nah kalo ada pasangan kan bisa bantuin tuh buat nerangin hatinya yang lagi sepi... Eh, nerangin makanannya deng. Dor. (Sebenernya paragraf ini gak penting-penting amatsi buat dibaca HAHAHA) 

Kurang Lebih Begini Penampakan Cahaya Di Bali Qui

Bali Qui cabang Ciputat berlokasi di Jl. Pahlawan No. 9A, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Kalo kalian datang dari arah pasar Ciputat, Patokannya adalah pertigaan Gintung yang ada Dominos Pizza (ex Sevel) lalu belok kiri arah Rempoa. Nah nggak jauh dari pertigaan, tempat makannya ada di sebelah kiri jalan. Kalo kalian datang dari arah lebak bulus, patokannya tetep sama yaitu pertigaan Gintung, bedanya belok ke kanan.

Lebih mudahnya, klik link ini gaes Maps Bali Qui Rempoa Ciputat


By the way, ini adalah my first cafe review setelah blog ini diacuhkan setelah sekian abad. Dan entah kenapa, malem ini gue pengen nulis lagi, pengen ngerawat lagi halaman yang mulai disarangi laba-laba ini. Apa udah mualai merasa terlalu lama kesepian dengan kesendirian ini? wkwkwkwk

Maafkan ya buat kalian yang enek ampe mual-mual baca tulisan ini, karena 75% isinya adalah CURHAT haha! Semoga bermanfaat dan menambah informasi buat kalian pecinta wisata kuliner! 

Makan gak makan tetep ngumpul atau ngumpul gak ngumpul tetep makan? Hem. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

KETHEK OGLENG

Wonogiri merupakan salah kabupaten yang ada di Jawa tengah. Kabupaten ini mempunyai pesawahan yang sangat luas dan tercatat memiliki penduduk sebanyak kurang lebih 1.252.000,- jiwa. Secara sejarah kota ini merupakan basis perjuangan Raden Mas Said atau Pangeran Mangkunegara I dan wangsa Mataram ketika perang melawan para kompeni pada pertengahan abad ke-18. Wilayah Wonogiri yang tandus dan berbukit, secara kultural melahirkan beragam corak budaya yang bervariasi. Meskipun Wonogiri terletak di daerah Jawa, namun Wonogiri tetap menunjukkan ciri khas dan keragamannya sendiri lho! contohnya adalah kesenian Kethek Ogleng. Kethek Ogleng merupakan salah satu seni tari yang ada di Wonogiri. Kalian   yang mempunyai latar belakang Jawa mayoritas pasti tahu arti dari Kethek itu sendiri. Ya, dalam bahasa Jawa, Kethek berarti seekor kera sedangkan Ogleng sendiri berarti suara sarun demung ( sarun besar) yang sebagian orang menyebutnya gleng . Tarian ini merupakan sebuah...

Sampyong Betawi

      DKI Djakarta. Kota yang terkenal dengan kemacetannya ini ternyata kaya akan seni budaya juga lhoo... seperti salah satunya yang akan kita bahas yaitu Sampyong! Sampyong, merupakan sebuah alat musik yang berasal dari Jakarta dan sudah ada diperkirakan pada masa sebelum Islam. Mengapa demikian? Karena musik ini digunakan untuk meramaikan upacara baritan atau sedekah bumi. Seperti kita ketahui, upacara sedekah bumi itu bertujuan menyampaikan persembahan kepada Dewi Kesuburan yaitu Dewi Sri.   Nah penasaran, kaaan... bagaimana sih cara menggunakan Sampyong ini? dan apakah pada zaman yang sudah serba modern ini alat musik klasik seperti itu masih terlihat eksistensinya?   Jakarta pada kisaran tahun 1970 masih merupakan salah satu kota agraris. Pada masa itu, kota yang sekarang dipenuhi oleh gedung-gedung pencakar langit ini masih dipenuhi sawah-sawah yang menghampar luas. Naaah, Di sinilah uniknya,  ternyata, sawah-sawah yang mengahampar tersebut berkaita...

Harapan bagi para “Survivor” Pejuang Kanker melalui I am Hope

I am Hope, film yang akan rilis pada 18 Februari 2016 ini merupakan film inspirasi yang menggambarkan bahwa masih ada harapan bagi para pejuang kanker. Harapan tersebut, selain dituangkan dalam layar lebar, para pemain dan kru seperti Tatjana, Ariyo Wahab, Wulan Guritno, tepat pada tanggal 19 Januari 2016 menebarkan langsung banyak harapan pada para “Survivor” di Rumah Sakit Dharmais Jakarta dalam bentuk support dan bantuan berupa makanan sehat, vitamin, peralatan bermain dan peralatan sekolah.    Berkunjung langsung ke rumah sakit kanker tentu ada sensasi dan kesan tersendiri. Ketika kita melihat adik-adik dan saudara kita yang sedang berjuang di bangsal-bangsal, siapapun pasti akan terenyuh hatinya. Namun, di luar perkiraan kita, keceriaan dan senyuman tulus tergurat di wajah walaupun pada kenyataannya sakit tiada tara yang harus mereka derita. Melalui aksi solidaritas “Bracelet of Hope” pula-lah, Wulan Guritno dan kru ingin selalu membangkitkan harapan dalam di...