Langsung ke konten utama

Sarinah, The Global Face of Indonesia

  Kamis 28 Januari 2016 KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesia) mendapat sebuah kehormatan jamuan makan siang oleh CEO PT Sarinah Persero -Ibu Ira- yang didampingi oleh jajaran direksi beserta staff  di rumah makan "Ruang Tengah" yang menyajikan banyak makanan khas Nusantara namun dengan nuansa yang berkelas. 

Seusai jamuan makan siang pasukan Kopi diajak berkeliling di area gedung Sarinah yang merupakan pusat perbelanjaan pertama yang berdiri di Indonesia ini.  Berbicara mengenai Sarinah itu artinya kita akan mengulas sedikit sejarah. Nama Sarinah merupakan adaptasi dari nama pengasuh Soekarno pada masa kecil dan merupakan inspirasi besar bagi orang nomor satu di Indonesia kala itu. Atas gagasan presiden Republik Indonesia ke-1 ini maka di bangunlah sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia dengan menggunakan nama Sarinah demi kecintaan beliau pada pengasuhnya tersebut. 

Gedung pertama di Indonesia yang memiliki eskalator ini yang mengelola 4oo UKM yang mana 70% produk yang dijajakan merupakan produk dalam negeri.  Di sela jamuan makan siang, Ibu Ira (selaku direktur)  berujar bahwa Sarinah akan dijadikan "The Global Face of Indonesia" dengan menjajakan produk-produk berkualitas nomor satu di Indonesia. Sebagai contoh adalah produk  coklat terbaik yang didatangkan dari Bali, Aceh, Jawa Timur dan Flores yang juga merupakan penghasil cacao terbaik ke-3 di dunia. Selain itu Sarinah juga menyediakan jajanan pasar dengan kualitas kesehatannya yang tinggi, produk organik seperti mie yang diolah dari daun kelor, ganyong dan kunyit juga produk-produk fashion seperti baju aksesoris tas sepatu dan peralatan rumah tangga hasil karya tangan anak bangsa yang didatangkan dari berbagai daerah seperti Yogyakarta dan Madura. 
Aksesoris pengrajin Madura 

Batik Indigo

Mie Organik Daun Kelor, Kunyit dan Ganyong 

Sarinah yang mengangkat dan mengembangkan produk lokal, bahkan ada salah satu UKM binaan yang sudah berkembang pesat dalam 30 tahun ini, membuktikan bahwa Indonesia telah siap menghadapi MEA. Setelah menjelajahi semua lantai, terbukti melalui produk-produk terbaik Indonesia yang dijajajakan, Sarinah memang telah siap menyapa dunia dengan mengusung tema produk yang klasik maupun kontemporer. 
Mari cintai produk dalam negeri dan dukung Sarinah menyapa dunia juga to Global Face of Indonesia. 
#SarinahIsMe

Komentar

  1. kak Dartimae, foto2nya ada yang aku pake di postingan blog aku ya.. silakan tengok di http://peace-and-light.blogspot.co.id/2016/02/sarinah-dan-pesona-nya-2.html :) jgn khawatir, aku sertakan nama dan link ke blog ini jg kok. salam KOPI!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KETHEK OGLENG

Wonogiri merupakan salah kabupaten yang ada di Jawa tengah. Kabupaten ini mempunyai pesawahan yang sangat luas dan tercatat memiliki penduduk sebanyak kurang lebih 1.252.000,- jiwa. Secara sejarah kota ini merupakan basis perjuangan Raden Mas Said atau Pangeran Mangkunegara I dan wangsa Mataram ketika perang melawan para kompeni pada pertengahan abad ke-18. Wilayah Wonogiri yang tandus dan berbukit, secara kultural melahirkan beragam corak budaya yang bervariasi. Meskipun Wonogiri terletak di daerah Jawa, namun Wonogiri tetap menunjukkan ciri khas dan keragamannya sendiri lho! contohnya adalah kesenian Kethek Ogleng. Kethek Ogleng merupakan salah satu seni tari yang ada di Wonogiri. Kalian   yang mempunyai latar belakang Jawa mayoritas pasti tahu arti dari Kethek itu sendiri. Ya, dalam bahasa Jawa, Kethek berarti seekor kera sedangkan Ogleng sendiri berarti suara sarun demung ( sarun besar) yang sebagian orang menyebutnya gleng . Tarian ini merupakan sebuah...

Sampyong Betawi

      DKI Djakarta. Kota yang terkenal dengan kemacetannya ini ternyata kaya akan seni budaya juga lhoo... seperti salah satunya yang akan kita bahas yaitu Sampyong! Sampyong, merupakan sebuah alat musik yang berasal dari Jakarta dan sudah ada diperkirakan pada masa sebelum Islam. Mengapa demikian? Karena musik ini digunakan untuk meramaikan upacara baritan atau sedekah bumi. Seperti kita ketahui, upacara sedekah bumi itu bertujuan menyampaikan persembahan kepada Dewi Kesuburan yaitu Dewi Sri.   Nah penasaran, kaaan... bagaimana sih cara menggunakan Sampyong ini? dan apakah pada zaman yang sudah serba modern ini alat musik klasik seperti itu masih terlihat eksistensinya?   Jakarta pada kisaran tahun 1970 masih merupakan salah satu kota agraris. Pada masa itu, kota yang sekarang dipenuhi oleh gedung-gedung pencakar langit ini masih dipenuhi sawah-sawah yang menghampar luas. Naaah, Di sinilah uniknya,  ternyata, sawah-sawah yang mengahampar tersebut berkaita...

Harapan bagi para “Survivor” Pejuang Kanker melalui I am Hope

I am Hope, film yang akan rilis pada 18 Februari 2016 ini merupakan film inspirasi yang menggambarkan bahwa masih ada harapan bagi para pejuang kanker. Harapan tersebut, selain dituangkan dalam layar lebar, para pemain dan kru seperti Tatjana, Ariyo Wahab, Wulan Guritno, tepat pada tanggal 19 Januari 2016 menebarkan langsung banyak harapan pada para “Survivor” di Rumah Sakit Dharmais Jakarta dalam bentuk support dan bantuan berupa makanan sehat, vitamin, peralatan bermain dan peralatan sekolah.    Berkunjung langsung ke rumah sakit kanker tentu ada sensasi dan kesan tersendiri. Ketika kita melihat adik-adik dan saudara kita yang sedang berjuang di bangsal-bangsal, siapapun pasti akan terenyuh hatinya. Namun, di luar perkiraan kita, keceriaan dan senyuman tulus tergurat di wajah walaupun pada kenyataannya sakit tiada tara yang harus mereka derita. Melalui aksi solidaritas “Bracelet of Hope” pula-lah, Wulan Guritno dan kru ingin selalu membangkitkan harapan dalam di...