Langsung ke konten utama

Mari Mengamalkan Sunah Nabi. Yuk, bercelak!


Mari mengamalkan sunah Nabi, sudahkah kamu bercelak hari ini?
Banyak dari masyarakat kita yang sudah menggunakan celak sekarang ini, entah memang benar benar untuk mengamalkan sunah nabi atau untuk berhias diri. Celak  memberikan keindahan dan pesona terhadap orang yang menggunakannya sehingga dapat menarik perhatian orang yang memandangnya. Maka dari itu, kita kembalikan kepada hadis "innamal 'amaalu binniyaat" segala sesuatu tergantung dari niatnya. Maka dari itu, sebelum menggunakan celak marilah kita sematkan niat bahwa menggunakan celak semata mata hanya untuk mengamalkan sunah Rasul dan sebuah ungkapan kecintaan kita kepadanya. Ada cara khusus untuk menggunakan celak seperti yang diamalkan Nabi.


Diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya, bahwa Rasulullah SAW memerintahkan celak itsmad yang dibubuhi minyak wangi saat menjelang tidur. Namun beliau menambahkan, “Orang yang berpuasa hendaknya menjauhinya” Abu Ubaid meriwayatkan bahwa arti dibubuhi minyak wangi, yakni dibubuhi minyak kesturi. Sementara dalam sunan ibnu Majah dan yang lainnya disebutkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW memiliki tempat celak yang beliau gunakan tiga kali di bagian mata. Sementara dalam riwayat At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah SAW  bila bercelak, menorehkan celaknya tiga kali di bagian kanan matanya. Dimulai dari kanan dan di akhiri di bagian kanan, sementara di bagian kiri hanya dua kali. Diriwayatkan oleh Abu Daud bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang menggunakan celak, hendaknya menggunakannya dengan hitungan ganjil. ”Ganjil disini bisa juga dilihat pada sepasang mata, tiga kali di bagian kanan dan dua kali di bagian kiri, dan dalam hal ini bagian kanan layak didahulukan, atau bisa juga dilihat pada masing-masing mata, sehingga di bagina kanan tiga kali dan di bagian kiri jug tiga kali. Memang ada dua pendapat dalam madzhab imam Ahmad dan yang lainnya.
Mengenakan celak banyak manfaatnya di antaranya: Bisa membantu menjaga kesehatan mata, memperkuat cahaya penglihatan juga menjernihkannya, memperlembut materi busuk yang ada dalam mata serta memaksanya keluar, di samping juga menjadi hiasan untuk jenis celak tertentu, bila digunakan saat tidur, celak memiliki khasiat lain, karena mengandung fungsi menyelimuti kelopak mata, maka celak dapat menenangkan mata sehingga tidak melakukan gerakan berbahaya selain juga memelihara kealamiannya. Itsmid sendiri memiliki kesitimewaannya tesendiri. Dalam Sunan Ibnu Majah disebutkan dari Salim, dari ayahnya secara marfu’: “Gunakan itsmid, karena itsmid bisa menjernihkan pandangan mata dan menumbuhkan bulu mata” (Akhrojahu Imam At-Tirmidzi dalam Asy-Syama’il dan juga oleh Al-hakim serta dinyatakan Shahih oleh Beliau, serta disepakati oleh Adz-Dzhahabi)Sementara dalam kitab Abu nu’aim disebutkan, “Sesungguhnya itsmid itu dapat menumbuhkan bulu mata, menghilangkan kotoran dan menjernihkan pandangan.” (dikeluarkan oleh Ath-Thabrani dn Ibnu Abi Ashim dari Ali, dan sanadnya hasan) Sementara dalam sunan Ibnu Majah juga dari Ibnu Abbas r.a secara marfu’ diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Celak yang terbaik buat kalian adalah Itsmid. Karena itsmid dapat menjernihkan penglihatan dan menumbuhkan rambut.” ((Dikeluarkan oleh Imam At-Tirmidzi dan dinyatakan hasan oleh beliau, juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim dalam Ash-Shahih kedua ulama itu, juga oleh Ath-Thabrani dan Abu Nu’am dakam Al- hilyah). Itsmid adalah sejenis batu hitam bahan dasar celak didatangkan dari Ashfahan (Persia), yakni jenis celak terbaik, didatangkan dair belahan barat, yang terbaik dari jenis celak ini adalah yang paling mudah melekat namun bagian dalamnya halus, tidak mengandung kotoran. 

Untuk mengamalkan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW, disamping bershalawat kepadanya,  mari kita amalkan sunah dari yang sekecil apapun. 

Allahumma shaalli 'alaa sayyidina Muhammadinil faatihi limaa ugliq, wal khaatimi limaa sabaq, naashiril haqqi bil haqqi wal haadi ilaa shiraatikal mustaqim. Wa'alaa aalihi haqqa qadrihi wa miqdaarihil 'adziim. (Shalawat Fatih)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KETHEK OGLENG

Wonogiri merupakan salah kabupaten yang ada di Jawa tengah. Kabupaten ini mempunyai pesawahan yang sangat luas dan tercatat memiliki penduduk sebanyak kurang lebih 1.252.000,- jiwa. Secara sejarah kota ini merupakan basis perjuangan Raden Mas Said atau Pangeran Mangkunegara I dan wangsa Mataram ketika perang melawan para kompeni pada pertengahan abad ke-18. Wilayah Wonogiri yang tandus dan berbukit, secara kultural melahirkan beragam corak budaya yang bervariasi. Meskipun Wonogiri terletak di daerah Jawa, namun Wonogiri tetap menunjukkan ciri khas dan keragamannya sendiri lho! contohnya adalah kesenian Kethek Ogleng. Kethek Ogleng merupakan salah satu seni tari yang ada di Wonogiri. Kalian   yang mempunyai latar belakang Jawa mayoritas pasti tahu arti dari Kethek itu sendiri. Ya, dalam bahasa Jawa, Kethek berarti seekor kera sedangkan Ogleng sendiri berarti suara sarun demung ( sarun besar) yang sebagian orang menyebutnya gleng . Tarian ini merupakan sebuah...

Sampyong Betawi

      DKI Djakarta. Kota yang terkenal dengan kemacetannya ini ternyata kaya akan seni budaya juga lhoo... seperti salah satunya yang akan kita bahas yaitu Sampyong! Sampyong, merupakan sebuah alat musik yang berasal dari Jakarta dan sudah ada diperkirakan pada masa sebelum Islam. Mengapa demikian? Karena musik ini digunakan untuk meramaikan upacara baritan atau sedekah bumi. Seperti kita ketahui, upacara sedekah bumi itu bertujuan menyampaikan persembahan kepada Dewi Kesuburan yaitu Dewi Sri.   Nah penasaran, kaaan... bagaimana sih cara menggunakan Sampyong ini? dan apakah pada zaman yang sudah serba modern ini alat musik klasik seperti itu masih terlihat eksistensinya?   Jakarta pada kisaran tahun 1970 masih merupakan salah satu kota agraris. Pada masa itu, kota yang sekarang dipenuhi oleh gedung-gedung pencakar langit ini masih dipenuhi sawah-sawah yang menghampar luas. Naaah, Di sinilah uniknya,  ternyata, sawah-sawah yang mengahampar tersebut berkaita...

Harapan bagi para “Survivor” Pejuang Kanker melalui I am Hope

I am Hope, film yang akan rilis pada 18 Februari 2016 ini merupakan film inspirasi yang menggambarkan bahwa masih ada harapan bagi para pejuang kanker. Harapan tersebut, selain dituangkan dalam layar lebar, para pemain dan kru seperti Tatjana, Ariyo Wahab, Wulan Guritno, tepat pada tanggal 19 Januari 2016 menebarkan langsung banyak harapan pada para “Survivor” di Rumah Sakit Dharmais Jakarta dalam bentuk support dan bantuan berupa makanan sehat, vitamin, peralatan bermain dan peralatan sekolah.    Berkunjung langsung ke rumah sakit kanker tentu ada sensasi dan kesan tersendiri. Ketika kita melihat adik-adik dan saudara kita yang sedang berjuang di bangsal-bangsal, siapapun pasti akan terenyuh hatinya. Namun, di luar perkiraan kita, keceriaan dan senyuman tulus tergurat di wajah walaupun pada kenyataannya sakit tiada tara yang harus mereka derita. Melalui aksi solidaritas “Bracelet of Hope” pula-lah, Wulan Guritno dan kru ingin selalu membangkitkan harapan dalam di...