Langsung ke konten utama

Visit Dusun Bambu Lembang

                            


Dokumentasi Pribadi 

           Kamu yang sudah penat dengan kebisingan hiruk pikuk kendaraan, asap knalpot, bunyi klakson, cemprengnya pengamen, dan tentunya kemacetan ibu kota sepertinya harus segera merefresh otak, mata, dan hati deh. Nah jika kamu perlu melihat yang hijau-hijau, di Bandung tepatnya daerah Lembang terdapat sebuah taman wisata yang wajib kamu datangi yaitu Dusun Bambu! 
          Dusun bambu merupakan sebuah tempat wisata alam yang  terletak di kaki gunung Burangrang Cisarua Lembang. Selain menyajikan keindahan alam, Dusun Bambu juga dilengkapi dengan restaurant, villa, tempat bermain, juga taman bunga yang mengahampar luas. Beberapa di anatara restoran yang terdapat di Dusun Bambu adalah restoran  Lutung Kasarung dan restoran Purbasari. Jika kamu ingin menikmati makan siang di dalam sebuah sangkar burung maka kamu harus mencoba masuk ke dalam restoran Lutung Kasarung, namun, jika kamu ingin menikmati makan siang dengan jajakan makanan khas Sunda sambil lesehan, maka kamu harus mencobanya di restoran Purbasari
       Lokasi Dusun Bambu beralamat di Jl. Kertawangi (Komplek Komando), Cisarua Bandung Barat. Untuk mencapai lokasi tersebut, pengunjung dapat melewati Jl. Kolonel Masturi KM. 11. Untuk bisa masuk ke dalam tempat wisata ini pengunjung hanya akan dikenakan biaya tiket sebesar Rp. 15.000- saja. ketika pertama kali datang, pengunjung akan disuguhkan oleh rakitan bambu yang menjulang sebagai ikon Dusun Bambu. Setelah mendapatkan tiket, pengunjung akan diantarkan ke tempat wisata dengan kendaraan mobil terbuka yang dihias dengan bunga-bunga yang sangat cantik. 
       Selain fasilitas tempat makan, villa, dan taman bermain, tentu saja tempat wisata ini juga menyediakan  tempat ibadah seperti mushola lengkap dengan mukena al-Quran dan tempat wudhu yang airnya sangat sejuk karena memang lokasi Dusun Bambu ini terletak di bawah kaki gunung. Selama menempuh perjalanan menuju Dusun Bambu mata kita akan dimanjakan oleh pemandangan-pemandangan hijau dan udara yang sejuk. Buat kamu yang mengaku berdarah daging  Indonesia, belum Indonesia kalau kamu belum berkunjung ke tempat wisata yang menyegarkan mata ini!  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KETHEK OGLENG

Wonogiri merupakan salah kabupaten yang ada di Jawa tengah. Kabupaten ini mempunyai pesawahan yang sangat luas dan tercatat memiliki penduduk sebanyak kurang lebih 1.252.000,- jiwa. Secara sejarah kota ini merupakan basis perjuangan Raden Mas Said atau Pangeran Mangkunegara I dan wangsa Mataram ketika perang melawan para kompeni pada pertengahan abad ke-18. Wilayah Wonogiri yang tandus dan berbukit, secara kultural melahirkan beragam corak budaya yang bervariasi. Meskipun Wonogiri terletak di daerah Jawa, namun Wonogiri tetap menunjukkan ciri khas dan keragamannya sendiri lho! contohnya adalah kesenian Kethek Ogleng. Kethek Ogleng merupakan salah satu seni tari yang ada di Wonogiri. Kalian   yang mempunyai latar belakang Jawa mayoritas pasti tahu arti dari Kethek itu sendiri. Ya, dalam bahasa Jawa, Kethek berarti seekor kera sedangkan Ogleng sendiri berarti suara sarun demung ( sarun besar) yang sebagian orang menyebutnya gleng . Tarian ini merupakan sebuah...

Sampyong Betawi

      DKI Djakarta. Kota yang terkenal dengan kemacetannya ini ternyata kaya akan seni budaya juga lhoo... seperti salah satunya yang akan kita bahas yaitu Sampyong! Sampyong, merupakan sebuah alat musik yang berasal dari Jakarta dan sudah ada diperkirakan pada masa sebelum Islam. Mengapa demikian? Karena musik ini digunakan untuk meramaikan upacara baritan atau sedekah bumi. Seperti kita ketahui, upacara sedekah bumi itu bertujuan menyampaikan persembahan kepada Dewi Kesuburan yaitu Dewi Sri.   Nah penasaran, kaaan... bagaimana sih cara menggunakan Sampyong ini? dan apakah pada zaman yang sudah serba modern ini alat musik klasik seperti itu masih terlihat eksistensinya?   Jakarta pada kisaran tahun 1970 masih merupakan salah satu kota agraris. Pada masa itu, kota yang sekarang dipenuhi oleh gedung-gedung pencakar langit ini masih dipenuhi sawah-sawah yang menghampar luas. Naaah, Di sinilah uniknya,  ternyata, sawah-sawah yang mengahampar tersebut berkaita...

Harapan bagi para “Survivor” Pejuang Kanker melalui I am Hope

I am Hope, film yang akan rilis pada 18 Februari 2016 ini merupakan film inspirasi yang menggambarkan bahwa masih ada harapan bagi para pejuang kanker. Harapan tersebut, selain dituangkan dalam layar lebar, para pemain dan kru seperti Tatjana, Ariyo Wahab, Wulan Guritno, tepat pada tanggal 19 Januari 2016 menebarkan langsung banyak harapan pada para “Survivor” di Rumah Sakit Dharmais Jakarta dalam bentuk support dan bantuan berupa makanan sehat, vitamin, peralatan bermain dan peralatan sekolah.    Berkunjung langsung ke rumah sakit kanker tentu ada sensasi dan kesan tersendiri. Ketika kita melihat adik-adik dan saudara kita yang sedang berjuang di bangsal-bangsal, siapapun pasti akan terenyuh hatinya. Namun, di luar perkiraan kita, keceriaan dan senyuman tulus tergurat di wajah walaupun pada kenyataannya sakit tiada tara yang harus mereka derita. Melalui aksi solidaritas “Bracelet of Hope” pula-lah, Wulan Guritno dan kru ingin selalu membangkitkan harapan dalam di...